Burung murai batu (copsychus malabaricus) adalah salah satu burung yang memiliki keindahan suara. Burung ini memiliki warna bulu yang dominan coklat dengan hitam. Ciri jantan dan betina pada burung murai batu yaitu terletak pada warna bulunya. Pada burung murai batu jantan warna bulu hitam agak mengkilat dan warna coklatnya agak tegas, sementara yang murai batu betina warna hitam agak kecoklatan, sedangkan bulu yang berwarna coklat agak kusam. Murai batu jantan memiliki kelebihan pada variasi lagu yang dibawakannya sedangkan betina walaupun dapat berkicau namun lagunya monoton. Murai batu adalah burung jenis petrarung atau biasa disebut buurung fighter, karena di alamnya apabila burung ini bertemu dengan burung murai lainnya maka akan langsung bertarung sambil berbunyi mengalunkan suaranya untuk mempertahankan wilayahnya. Suara kicauan sang burung jantan dapat juga untuk memancing burung murai betina.
Dalam merawat burung murai batu bakalan muda hutan langkah langkahnya sebagai berikut :
1. Apabila burung masih baru kita beli dari pasar burung (hasil tangkapan), ketika tiba dirumah jangan langsung dimandikan. biarkan saja sediakan air minumnya serta untuk pakannya kita beri kroto (telur semut) ditambah beberapa ekor jangkrik. Untuk porsi makanan usahakan agak banyak dikarenakan burung masih baru dan memiliki resiko kematian yang cukup tinggi.
2. Berikan obat anti biotik didalam air minumnya, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya bakteri atau penyakit yang kemungkinan ada pada burung tersebut.
3. Burung murai batu hasil tangkapan hutan biasanya masih liar sehingga kita harus menempatkan ke dalam sangkar yang tidak terlalu besar. Kandang yang terlalu besar kurang baik bagi burung murai batu yang masih liar.
4. Setelah diberi makan dan minum kemudian sangkar dikerodong dengan menggunakan kain yang agak sedikit tebal. Simpanlah ditenpat yang teduh dan agak tenang. Jauhkan dari burung yang memiliki tipikal yang sama, agar burung murai yang masih baru mentalnya tidak drop.
5. Setiap pagi usahakan sebelum matahari terbit keluarkan murai batu bakalan diluar rumah, buka kerodong sangkar sembari diembunkan.Biarkan sampai matahari mulai namapak, barulah beri pakan seperti kroto, jangkrik dan ulat kandang juga boleh diberikan asalkan jangan terlalu banyak beri sedikit saja. Ganti air minum dengan air yang baru.
6. Jemur burung selama lebih kurang 1/2 jam saja karena burung masih baru, boleh ditambah waktunya sedikit demi sedikit sambil diperhatikan apakah burung sudah mulai kepanasan apa belum. Biasanya apabila paruhnya mulai terbuka dengan sayapnya dibuka lebar2 hal ini menunjukan bahwa burung sudah mulai kepanasan. Ambil sangkar dan segera pindahkan ke tempat yang teduh Biarkan beberapa saat kemudian tutup sangkar dengan kerodong, Dekatkan dengan burung2 master seperti cucak jenggot, lovebird, ciblek, kenari, cililin, tengkek agar burung dapat cepat merekam suara burung 2 master tersebut. Apabila tidak memiliki burung2 master seperti diatas bisa juga dengan menggunakan suara burung master dari hp, atau music box atau alat pemutar musik lainnya .
7. Sore hari buka kerodong, bersihkan kotorannya sambil memberi tambahan extra fooding agar burung tidak kelaparan menjelang malam. Sekitar jam 17.00 atau 17.30 tutup kembali sangkar dengan kerodong dan tempatkan di dalam ruangan kembali. Sambil diistirahatkan boleh diperdengarkan lagi dengan suara2 master burung dengan suara yang tidak begitu keras. dan sedikit tips dan ini pernah saya coba dan berhasil yaitu menempatkan burung dibawah (lantai) sambil saya ngobrol dengan tamu saya, awalnya saya juga ragu namun ternyata hasilnya benar juga burung murai yang masih bakalan itu mau bunyi bahkan sampai ada 10x burung itu bunyi.
8. Selamat mencoba, jangan cepat menyerah, semoga berhasil.
Mohon maaf kepada pembaca blog apabila masih banyak kekurangan dalam penulisan tentang perawatan burung murai batu bakalan diatas.